Bangka Barat
Kebenarannya sebuah berita adalah dari akuratnya sumber yang didapat dalam suatu pertanyaan kepada narasumbernya itu sendiri, salah satu contoh berita yang baru saja terbit oleh salah satu media online (Red), yang penulis baca dalam sebuah situs linka artikel, Senin 08 Januari 2024
Isi berita tersebut mengatakan dalam asumsinya bawah Seorang Hj T yang dituding sebagai mengondisikan Das Selindung, katanya Hj T yang mengatur alur sistem soal pertambangan disana dan juga Hj T di tuding yang mengambil persen dari hasil kordinasi tersebut, yang mengodisikan APH dan para media.
Saat awak media meminta keterangan Hj T dan meminta keterangan dari sumber terkait dalam mencari kebenaran dan fakta yang sesungguhnya, Karena banyak pemberitaan diberbagai media yang berbeda.
Dalam keterangannya Hj T mengatakan bahwa apa yang ditulis dalam sebuah artikel berita yang seolah meyudutkan dirinya tidak sesuai dengan keterangan yang di sebutkan karena saat penulis menemui Hj T kerumahnya mengatakan bahwa di bukan yang mengondisikan tambang di Das Selindung, bukanlah sebagai mengambil hasil persen dari penambangan Das beliau hanya panitia pembangunan masjid yang bertugas sebagai pelaksana pemungutan dana pembangunan masjid Desa Air belo karena yang kebetulan para penambang dan penimbangan itu bekerja di lokasi wilayah Airbelo.
" Saya bukan yang mengondisikan Das saya warga Airbelo haya ambil persen tuk dana pembangunan masjid, yang mengondisikan disitu banyak orang , orang luar desa semua, saya disudutkan masalah Das tapi yang dipenimbang tidak disebutkan namanya karena mereka yang mengondisikan Das selama ini, seperti mereka pemegang ponton sediri banyak dari warga selindung,warga luar pun ada kami masyarakat Airbelo hanya mengambil persen jatah pembangunan masjid kami dan gaji para penunggu untuk persen masjid, mereka lah yang sangat berperan disana dan sebagai kordinator yang menetapkan bekerja dan berhentinya aktivitas" ujar Hj T
Masalah persen dan canting media itu semua hanya permainan belaka kordinasi tuk media hanya sandiwara para Bang jago yang ada dipenimbang katanya yang mengatur masalah kordinasi, saat penulis menyelusuri keberbagai pihak baik ke rekan media maupun ke pihak panitia untuk masalah kordinasi itu tidak pernah ada sampai ke pada rekan media.
Menyangkut masalah sumber yang memberikan keterangan tertulis disitu adalah warga Air belo yang berinisial ADK, bahwa perlu diketahui bahwa ADK bukanlah seorag panitia yang tahu sistem kordinasi ADK hanya warga yang kontesknya sama dengan Hj T haya bekerja sebagai menunggu Persen masjid bukan pihak penambang ataupun panitia penimbangan, seharusnya bertanya kepada penimbangan langsung karena mereka yang punya peran disitu .
Kemudian masalah canting untuk media yang katanya disebut sebutkan selama ini itu tidak pernah ada, bahkan salah satu wartawan dari sebuah media(Red) menyebutkan bahwa penyebutan terhadap media yang dapat kordinasi adalah dusta besar dan itu tindakan yang tidak berdasar sama sekali
" Saya ditanya bang oleh orang saya tidak kenal tanyanya mau masuk ponton ,terus tanya sistemnya gimana, lalau dia tanya melalui siapa masuknya, saya haya jawab saya tidak tahu kalau mau jelas coba tanyakan ke yang lain " ujar ADK.
sampai berita ini dipublikasikan sumber sesuai fakta di lapangan dan penulis sudah meminta keterangan dari berbagai pihak, berita ini tidaklah hanya rekayasa semata karena di tulis oleh penulis berdasarkan apa yang didengar langsung dari pihak yang terkait. (Tim)
Social Footer